Senin, 28 Mei 2012

WOTA!

Wota adalah sekumpulan orang yang mendukung dan mengikuti perkembangan idol-idol mereka. Antusiasme dan obsesi yang mereka punya lebih tinggi dari fans. mereka berangkat dari fenomena Idol Entertainment Jepang yang mengkhususkan diri membahas Agency Project seperti Morning Musume, Berryz Koubou, C-ute, S/mileage, Mano Erina. Umumnya Idol-idol populer dijepang lainnya seperti AKB48, Tokyo Girls style, dan Momoiro clover dst. Wota! Indo juga berkontribusi untuk meliput acara-acara J-event dan fenomena kecil lainnya dimasyarakat. Selama ini masih banyak pihak-pihak yang mengira bahwa Wota! hanya dikhususkan untuk fans AKB48.
Khusus JKT48 istilah Wota! tidak berlaku karena walaupun JKT48 adalah sister group AKB48, JKT48 tetap idol group yang berasal dari Indonesia dan memakai budaya Indonesia. Member JKT48 juga tidak setuju jika istilah Wota! digunakan untuk tingkatan fans yang lebih tinggi karena hal itu akan menyulut perselisihan antar fans. Fans JKT48 semuanya sama, karena sesuai dengan motto 48 family "tumbuh dan berkembang bersama fans" yang artinya JKT48 tidak akan berkembang jika fans terpecah belah. Kesimpulannya, fans JKT48 cukup disebut fans JKT48 saja tanpa ada pembedaan satu dengan yang lain.

Senin, 21 Mei 2012

JKT 48 The First LIVE Theater..!!

Akhirnya kabar yang paling dinanti-nanti para fans JKT48 di Indonesia hadir. Untuk pertama kalinya, Idol Group ini akan tampil dalam bentuk pertunjukan Live Theatre perform di theater mereka sendiri walaupun theater ini untuk sementara hingga menunggu theater JKT48 yang resmi dibangun. Theater JKT48 ini bertempat di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan - Jakarta, yang diadakan selama 3 hari mulai tgl 17-20 Mei 2012. Suasana theater JKT48 ini dibuat selayaknya theater AKB48 yang ada di Akihabara dengan pernak-pernik lampu sorot yg berwarna-warni, namun theater ini lebih luas dan menampung hingga 300 orang. Tiket teater ini dibandrol dengan harga 50.000/kursi. Para penggemar sendiri berharap JKT48 dapat memiliki theater JKT48 yang resmi. 


Setlist:
1. Shonichi
2. Hissatsu Teleport
3. Gokiken Naname na Mermaid
4. Futari nori no Jitensha
5. Tenshi no Shippo
6. Pajama Drive
7. Junjou Shugi
8. Temodemo no Namida
9. Kagami no Naka no Jean Da Arc
10. Two Years Later
11. Inochi no Tsukaimichi
12. Kiss Shite Son Shichatta
13. Boku no Sakura

Encore:
1. Wasshoi J!
2. Suifu wa Arashi ni Yume o Miru
3. Shiroi Shirt




KABUKI

Sejarah kabuki dimulai tahun 1603 dengan pertunjukan dramatari yang dibawakan wanita bernama Okuni di daerah Kyoto. Kemungkinan besar Okuni adalah seorang miko asal kuil Izumo Taisha, tapi mungkin juga seorang kawaramono (sebutan menghina buat orang kasta rendah yang tinggal di tepi sungai). Identitas Okuni yang benar tidak dapat diketahui secara pasti. Tari yang dibawakan Okuni diiringi dengan lagu yang sedang populer. Okuni juga berpakaian mencolok seperti laki-laki dan bertingkah laku tidak wajar seperti orang aneh ("kabukimono"), sehingga lahir suatu bentuk kesenian garda depan (avant garde). Panggung yang dipakai waktu itu adalah panggung Noh. Hanamichi (honhanamichi yang ada di sisi kiri penonton dan karihanamichi yang ada di sisi kanan penonton) di gedung teater Kabuki-za kemungkinan merupakan perkembangan dari Hashigakari (jalan keluar-masuk aktor Noh yang ada di panggung sisi kiri penonton).
Pertunjukan kabuki yang digelar sekelompok wanita penghibur disebut Onna-kabuki (kabuki wanita), sedangkan kabuki yang dibawakan remaja laki-laki disebut Wakashu-kabuki (kabuki remaja laki-laki). Keshogunan Tokugawa menilai pertunjukan kabuki yang dilakukan kelompok wanita penghibur sudah melanggar batas moral, sehingga di tahun 1629 kabuki wanita penghibur dilarang dipentaskan. Pertunjukan kabuki laki-laki daun muda juga dilarang pada tahun 1652 karena merupakan bentuk pelacuran terselubung. Pertunjukan Yarō kabuki yang dibawakan seluruhnya oleh pria dewasa diciptakan sebagai reaksi atas dilarangnya Onna-kabuki dan Wakashu-kabuki. Aktor kabuki yang seluruhnya terdiri dari pria dewasa yang juga memainkan peran sebagai wanita melahirkan "konsep baru" dalam dunia estetika. Kesenian Yarō kabuki terus berkembang di zaman Edo dan berlanjut hingga sekarang.